Story & History

Kolopaking di Sumpiuh


kolopaking1

“Soemitro diangkat menjadi Wedana Sumpiuh atas permintaan keluarganya di Banyumas,” tulis Sugeng Priyadi dalam buku Banyumas, Antara Jawa dan Sunda (2002, hlm. 223). Siapa Soemitro, di mana Sumpiuh. Terus terang saya tergoda dengan sejarah trah Kolopaking di Sumpiuh. Walaupun keresahan saya tidak sampai membuat sulit tidur, tapi hubungan Kolopaking dengan Sumpiuh sudah lama sekali membuat saya galau. Mungkin ini cara menuntun saya kembali mencintai Sumpiuh, blusukan di rimba raya sejarah, mencari jawabannya.

Nama Kolopaking identik dengan Novia Kolopaking. Di era 90-an terkenal sebagai artis dan penyanyi. Menjadi Siti Nurbaya dalam sinetron yang tayang di TVRI, menyanyi di berbagai panggung. ‘Asmara’ adalah salah satu lagu yang nge-hit pada saat itu. Saya sempat, – kalau tidak dibilang sering – berpapasan atau ketemu di kampusnya. Bukan karena saya teman sekampusnya, semata karena saya mainnya di kampus orang. Biasa, kesibukan khusus antar jemput someone special, yang sekampus dan satu fakultas di Sastra UI tahun itu. Bahkan saya beberapa kali memotretnya saat Novia perform, ketika saya baru belajar memotret. Pas saya mengambil mata kuliah fotografi di kampus publisistik tak jauh dari UI.

Nah, ternyata ada sejarah menarik tentang Kolopaking di Sumpiuh. Tempat saya tumbuh di usia belasan tahun itu. Hingga 30 tahun kemudian barulah tahu, saat rindu saya pada Sumpiuh sedang menggebu, ketemu dengan ulasan menarik tentang sejarah wedana Sumpiuh dari Trah Kolopaking itu. Nama Soemitro Kolopaking bukan semata turunan trah Kolopaking, tetapi memiliki sejarah panjang yang luar biasa. Sebelum menjadi Wedana Sumpiuh, Soemitro Kolopaking adalah perwira polisi tertinggi pribumi di awal abad 20.

kolopaking3

Saat ditempatkan di Priangan, Soemitro Kolopaking memiliki prestasi gemilang. Tak banyak orang tahu tentang kisah Robin Hood van Priangan yang bernama Parta Kutang. Orang yang hidup serba kecukupan, tapi memiliki ilmu mencuri yang ampuh. Dan hasil curiannya tak sepeser pun diambilnya. Dibagikan kepada orang-orang miskin, persis kisah Robin Hood. Komisaris Polisi Soemitro Kolopaking lah yang berhasil mengakhiri aksi Parta Kutang. Dari prestasi gemilang di Priangan dan pangkat yang tinggi, dia tak sungkan kembali menjadi Wedana di Sumpiuh, Banyumas. Hingga kemudian menjadi Bupati Banjarnegara tahun 1927-1945 menggantikan ayahnya.

Disinilah kekaguman saya dengan tokoh-tokoh besar di masa lalu. Soemitro Kolopaking adalah salah satu pribumi yang melanglang ke Eropa. Pergi ke Belanda dalam usia yang sangat muda, 19 tahun. Saya mikir, usia segitu saya ke mana, mikir apa? Soemitro Kolopaking sudah ke Leiden, Belanda. Orang riuh ikut ten years challenge, sepuluh tahun lalu bagaimana, sekarang bagaimana. Soemitro Kolopaking di tahun 1909 seperti di tulis Harry Poeze, dia sudah belajar di Belanda, kadang ke Jerman, bekerja apa saja. Kalau bukan karena visi dan tekad kuat, mustahil melahirkan keberanian yang sedemikian.

Sewaktu ke Sumpiuh awal tahun ini, saya menghadiri acara di Kawedanan Sumpiuh yang sekarang menjadi Pendopo Kecamatan Sumpiuh. Sepulangnya, ketika santai di sekitaran mushola Mbah istri saya. Ada banyak kelapa tua, kelapa aking. Orang Sumpiuh dan wong Banyumas menyebut ‘kelapa kiring’. Dari dua kejadian inilah mengayam imajinasi tentang awal mula nama Kolopaking. Saat Amangkurat I dari Mataram sakit dalam perjalanannya, bertemu Ki Bagus Kertawangsa yang mengobatinya dengan air kelapa aking. Karena jasanya menyembuhkan sakit sang raja itu, diberilah gelar Tumenggung Kelapa Aking. Karena kecanggihan lidah jawa, Kelapa Aking terucap menjadi Kolopaking hingga menjadi trademark keturunan trah hebat ini. Masih banyak cerita hebat dari trah ini. Tapi nanti lagi ceritanya.

Paling tidak, salah sangka saya yang menganggap bahwa Kolopaking nama marga dari fam di mana gitu, keliru. Ternyata tanggane dewek – tetangga sendiri. Akhirnya saya jadi tahu, Kolopaking itu banyak dan hebat, bukan hanya mengenal Novia Kolopaking yang kini menjadi istri Emha Ainun Nadjib guru saya. Dan yang paling penting, saya jadi tahu Kolopaking pernah menjadi bagian penting dalam sejarah Sumpiuh. Ya, Sumpiuh, tempat saya tumbuh…[tef]

 

#sumpiuh #yesican#palsus88 #tukangpatri

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.